Jakarta — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, menilai kebijakan pangan yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto selama satu tahun terakhir telah membawa dampak positif terhadap kesejahteraan petani.

Menurutnya, langkah-langkah yang ditempuh Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman menunjukkan arah yang tepat.

“Langkah-langkah yang diambil pemerintah menunjukkan arah kebijakan yang benar. Masyarakat, terutama para petani, mulai merasakan hasilnya,” ujar Yohan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10).

Ia menilai sejumlah kebijakan, seperti penetapan harga gabah yang lebih tinggi, stabilisasi pasokan beras, serta penguatan koordinasi antar-lembaga, menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada petani.

“Fokus utama tetap pada tiga hal, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan menjamin ketersediaan beras yang terjangkau bagi masyarakat,” imbuhnya.

Survei Publik Dukung Kebijakan Pangan

Pandangan Yohan sejalan dengan hasil survei Litbang Kompas pada 10 Oktober 2025, yang menunjukkan 77 persen publik meyakini kebijakan kenaikan harga gabah berdampak positif bagi kesejahteraan petani.

Selain itu, 83 persen responden menilai beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang disalurkan pemerintah terjangkau dan berkualitas, sementara 61,5 persen masyarakat mengaku puas terhadap keseluruhan kebijakan ketahanan pangan nasional.

Kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Melalui Inpres ini, Presiden Prabowo menugaskan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, untuk memperkuat program strategis pangan nasional.

Pemerintah juga menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dengan target pengadaan tiga juta ton beras dalam negeri guna memperkuat cadangan beras nasional dan menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.

Kinerja Sektor Pertanian Terus Meningkat

Secara terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa capaian positif sektor pangan merupakan hasil sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petani.

“Kebijakan pangan tidak hanya fokus pada ketersediaan beras, tetapi juga peningkatan kesejahteraan petani. Kami memastikan produksi dalam negeri terus naik, harga gabah tetap stabil, dan masyarakat mendapat akses terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau,” katanya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2025 mencapai 124,36, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Nilai di atas 100 menunjukkan pendapatan petani lebih besar dibanding biaya produksi, menandakan adanya peningkatan nyata pada tingkat kesejahteraan petani.

“Data ini menjadi indikator bahwa kebijakan pangan pemerintah mendapatkan kepercayaan publik dan memberikan manfaat langsung bagi petani serta masyarakat luas,” ujar Amran.