Jakarta — PT Pertamina (Persero) menargetkan proses penggabungan (merger) tiga anak usaha, yakni Pertamina Patra Niaga (PPN), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina International Shipping (PIS), dapat diselesaikan dalam waktu dekat atau sebelum tahun 2025 berakhir.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius, menyampaikan bahwa proses penggabungan saat ini masih berjalan. Pihaknya akan meminta arahan dari Danantara selaku pemegang saham terkait rencana merger tersebut.
“Jadi prosesnya masih berjalan. Memang kita targetnya sebelum akhir Desember 2025 sudah restrukturisasi, itu sudah jalan,” kata Simon usai acara Indonesia Langgas Berenergi yang digagas Detik dan CNN Indonesia, di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).
Simon berharap seluruh tahapan penggabungan dapat rampung sebelum akhir tahun sehingga ketiga anak usaha Pertamina tersebut menjadi satu entitas perusahaan.
“Mudah-mudahan (akhir Desember 2025) sudah eksekusi,” ujarnya.
Sementara itu, rencana penggabungan Pelita Air ke Garuda Indonesia masih dalam tahap kajian. Namun, menurut Simon, kedua perusahaan sudah mulai membahas proses tersebut secara paralel serta melaporkannya kepada Danantara.
“Jadi kalau memang bisa tergejar sebelum 2025 mungkin lebih cepat. Jadi sudah paralel semua sekarang,” jelasnya.
Sebelumnya, Simon menegaskan bahwa penggabungan tiga anak usaha Pertamina ini bertujuan untuk menyelaraskan peran perusahaan agar sejalan dengan arah strategis Danantara.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu alasan penggabungan ini adalah menurunnya laba pada salah satu anak usaha akibat lemahnya permintaan global, meski produksi kilang terus meningkat karena adanya pembangunan kilang-kilang baru.
“Dengan kondisi yang kurang favorable, margin kilang semakin kecil. Nah, dengan margin yang semakin kecil, tentunya secara keseluruhan secara konsolidasi akan berpengaruh kurang baik ke bottom line perusahaan,” ujar Simon dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9).
“Dengan demikian, supaya lebih efektif memang ada beberapa kajian di kita untuk menggabungkan antara Kilang, PIS, dan PPN,” pungkasnya.